Perjalanan baksos di Malang lancar dan alhamdulillah kami berhasil membuat tersenyum 49 anak, beritanya ada di koran malang, rencananya yayasan kami bakalan tiap tahun mengadakan baksos di Malang bekerjasama dengan PEMDA kabupaten dan RS. Soepraoen. Dari Malang aku ga sempat istirahat dan meneruskan perjalanan ke sebuah negeri antah berantah mengikuti kegiatan congress international. Ini oleh-oleh dari perjalanan itu.
Alkisah di suatu siang…ditengah jalannya congress aku ngantuk berat… akhirnya aku kabur dari ruangan dan kesasar jalan-jalan ke pasar traditional… yang jorok, kumuh dan penuh laler…tiba-tiba secara tak sengaja… mataku menubruk mengamati seonggok daging yang tak dihinggapi oleh laler… kenapa ada daging yang tak tersentuh laler, aku ingat cerita seorang teman kalau daging babi tak disentuh laler… dan dengan deg2an memakai bahasa tarzan…. kutanyakan kepada sang penjual…jawabnya… itu adalah daging babi…
Fenomena apakah ini? Dan kalau laler saja ndak doyan… lha… apakah ini bukan sebuah tanda-tanda kekuasaan Allah?
Mungkin ada yang mau bercanda klo lalernya laler islam dan di sunat… tapi cobalah renungkan betapa Allah sang pencipta sudah memberikan petunjuk dengan kuasanya kepada manusia melalui tanda-tanda alam maupun makhluk ciptaanNya, hanya kadang kita yang membutakan mata dan tak mau melihat ini semua…
Ada yang punya kisah serupa atau pengalaman lainnya? Silahkan sharing… dan buktikan sendiri jalan-jalan ke pasar…
SENYUM itu SEHAT 